Pelaku UKM Dibekali Strategi Pemasaran Produk Secara Online
AWASINEWS.COM, BENGKULU - Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di Provinsi Bengkulu masih memasarkan prodak secara tradisional. Maka perlu diberikan pelatihan pemasaran online (UKM Go Online) sekaligus uji coba aktivasi pembuatan website serta memasarkan prodak di Bukalapak dan Tokopedia dan lainnya, Selasa (12/2).
Sebanyak 150 pelaku usaha UKM Provinsi Bengkulu mengikuti acara ini, dengan menggandeng webpraktis yang memberikan pemahaman tentang pemasaran prodak secara online.
“Pembinaan tersebut diharapkan dapat mendorong para UKM untuk memanfaatkan platform jualan secara online seperti Bukalapak dan Tokopedia,” ujar Endang Kurnia Saputra Kepala BI Perwakilan Bengkulu.
Dari industri kreatif saat ini Endang Kurnia Saputra akan membina kain besurek, kemudian komoditas yang akan dibina adalah komoditas yang siap ekspor.
“Di Bengkulu BI juga membina petani kopi kita siap ekspor, selain kopi juga ada gula merah di Rejang Lebong. Kami tahun ini sengaja memperbesar binaan kita,” ujarnya.
“Kain besurek yang belum tentu di kenal oleh masyarakat luar, maka dari itu kita kenalkan dulu Brandnya. Dan juga para UKM tidak perlu lagi repot-repot membuka toko dan semakin dimudahkan dengan toko online, duduk diam buka tutup laptop dan Handphone,” terangnya.
Sementara itu tingginya aktivitas masyarakat yang berbelanja online diharapkan ikut mendorong para UKM memanfaatkan kesempatan tersebut.
“Semua pengrajin usaha kain besurek yang ada di Provinsi Bengkulu akan menjadi binaan BI dan para UMK bisa memasuki pasar online dari zero sale menjadi Million Sale,” terang Endang Kurnia Saputra.
Melalui pelatihan yang mendatangkan langsung webpraktis yang siap memberikan ilmu mereka di dunia pemasaran online mulai dari promosi dan sebagainya.
Kegiatan ini diselanggaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu bersama Pemerintah Kota Bengkulu serta Tim Nasioanal Percepatan penanggulangan kemiskinan (TNP2K), dan Diskop UMKM kota Bengkulu.
Penulis : Deni Rusdiansyah, S.I.Kom
Sebanyak 150 pelaku usaha UKM Provinsi Bengkulu mengikuti acara ini, dengan menggandeng webpraktis yang memberikan pemahaman tentang pemasaran prodak secara online.
“Pembinaan tersebut diharapkan dapat mendorong para UKM untuk memanfaatkan platform jualan secara online seperti Bukalapak dan Tokopedia,” ujar Endang Kurnia Saputra Kepala BI Perwakilan Bengkulu.
Dari industri kreatif saat ini Endang Kurnia Saputra akan membina kain besurek, kemudian komoditas yang akan dibina adalah komoditas yang siap ekspor.
“Di Bengkulu BI juga membina petani kopi kita siap ekspor, selain kopi juga ada gula merah di Rejang Lebong. Kami tahun ini sengaja memperbesar binaan kita,” ujarnya.
“Kain besurek yang belum tentu di kenal oleh masyarakat luar, maka dari itu kita kenalkan dulu Brandnya. Dan juga para UKM tidak perlu lagi repot-repot membuka toko dan semakin dimudahkan dengan toko online, duduk diam buka tutup laptop dan Handphone,” terangnya.
Sementara itu tingginya aktivitas masyarakat yang berbelanja online diharapkan ikut mendorong para UKM memanfaatkan kesempatan tersebut.
“Semua pengrajin usaha kain besurek yang ada di Provinsi Bengkulu akan menjadi binaan BI dan para UMK bisa memasuki pasar online dari zero sale menjadi Million Sale,” terang Endang Kurnia Saputra.
Melalui pelatihan yang mendatangkan langsung webpraktis yang siap memberikan ilmu mereka di dunia pemasaran online mulai dari promosi dan sebagainya.
Kegiatan ini diselanggaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu bersama Pemerintah Kota Bengkulu serta Tim Nasioanal Percepatan penanggulangan kemiskinan (TNP2K), dan Diskop UMKM kota Bengkulu.
Penulis : Deni Rusdiansyah, S.I.Kom
Tidak ada komentar