Momentum Harganas Dan HANI, Pemprov Ciptakan Generasi Hebat
AwasiNews.com, Bengkulu - Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2019 dan Hari Anti Narkotika Internasional 2019 dilaksanakan secara serentak di Lapangan Kantor Gubernur, Rabu(26/6). Hal ini untuk menunjukkan peran Keluarga sangat penting dan berharga dalam menciptakan generasi hebat, bebas dari bahaya Narkotika yang dapat merusak masa depan generasi penerus.
Sekretaris Daerah Nopian Andusti mengatakan pelaksanaan Harganas dan Hani dilaksanakan secara serentak, sebab keduanya memiliki keterkaitan. Harganas tentang keluarga dan Hani tentang Narkotika. Peredaran narkotika sedang marak terjadi akhir-akhir ini, oleh sebab itu peran keluarga sangat penting agar menjauhkan generasi penerus dari barang berbahaya tersebut.
"Antara Harganas dan Hani saling bersinergi satu sama lain, membentuk karakter anak dimulai dari keluarga. Komunikasi intens yang terjadi dalam keluarga sangat bagus bagi perkembangan anak kedepan, agar lebih produktif dan mencegah anak tidak terjerumus pada hal hal buruk seperti narkoba," ujarnya usai menjadi pembina Upacara
Lebih lanjut, Nopian menegaskan Pemerintah Daerah berkomitmen memberantas segala bentuk peredaran narkoba, agar kedepan Indonesia menjadi negara yang bebas narkoba. Hal ini, juga sebagai langkah menciptakan generasi yang berkualitas.
"Hani 2019, kita sepakat berperang memberantas seluruh aktifitas peredaran narkoba di segala penjuru daerah. Kedepan kita memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agar negara ini mampu bersaing untuk berkembang menjadi hebat," tegas Sekda
Di kesempatan sama, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Bengkulu Busmar Edisyaf menyampaikan BKKBN sedang menggagas gerakan 1821 sebagai upaya membentengi anak dari pengaruh buruk lingkungan, karena dalam kurun waktu pukul 18.00-21.00 tersebut, umumnya semua anggota keluarga berkumpul di rumah.
"Gerakan 1821 adalah program yang sangat sederhana (simple), praktis dan gampang dipraktikan siapapun. Para orangtua dapat mengisinya dengan kegiatan 3B, yaitu Bermain, Belajar, dan Bicara dengan begitu akan muncul rasa tanggung jawab dan orang tua merasa punya “peran” sebagai orang tua sebenarnya, bukan kebetulan jadi orang tua," jelasnya
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu Brigjen Pol. Drs. Agus Riansyah menyampaikan BNNP terus melakukan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat akan bahaya narkoba. sejauh ini penyalahgunaan narkoba di provinsi bengkulu mencapai angka 1,68% atau sekitar 24.114 orang.
"Kasus penyalahgunaan di Bengkulu masih sangat tinggi, paling banyak dari tingkat pekerja sedangkan pelajar ada juga namun sedikit. BNNP juga terus melakukan edukasi terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika," ungkapnya
Sekretaris Daerah Nopian Andusti mengatakan pelaksanaan Harganas dan Hani dilaksanakan secara serentak, sebab keduanya memiliki keterkaitan. Harganas tentang keluarga dan Hani tentang Narkotika. Peredaran narkotika sedang marak terjadi akhir-akhir ini, oleh sebab itu peran keluarga sangat penting agar menjauhkan generasi penerus dari barang berbahaya tersebut.
"Antara Harganas dan Hani saling bersinergi satu sama lain, membentuk karakter anak dimulai dari keluarga. Komunikasi intens yang terjadi dalam keluarga sangat bagus bagi perkembangan anak kedepan, agar lebih produktif dan mencegah anak tidak terjerumus pada hal hal buruk seperti narkoba," ujarnya usai menjadi pembina Upacara
Lebih lanjut, Nopian menegaskan Pemerintah Daerah berkomitmen memberantas segala bentuk peredaran narkoba, agar kedepan Indonesia menjadi negara yang bebas narkoba. Hal ini, juga sebagai langkah menciptakan generasi yang berkualitas.
"Hani 2019, kita sepakat berperang memberantas seluruh aktifitas peredaran narkoba di segala penjuru daerah. Kedepan kita memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agar negara ini mampu bersaing untuk berkembang menjadi hebat," tegas Sekda
Di kesempatan sama, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Bengkulu Busmar Edisyaf menyampaikan BKKBN sedang menggagas gerakan 1821 sebagai upaya membentengi anak dari pengaruh buruk lingkungan, karena dalam kurun waktu pukul 18.00-21.00 tersebut, umumnya semua anggota keluarga berkumpul di rumah.
"Gerakan 1821 adalah program yang sangat sederhana (simple), praktis dan gampang dipraktikan siapapun. Para orangtua dapat mengisinya dengan kegiatan 3B, yaitu Bermain, Belajar, dan Bicara dengan begitu akan muncul rasa tanggung jawab dan orang tua merasa punya “peran” sebagai orang tua sebenarnya, bukan kebetulan jadi orang tua," jelasnya
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu Brigjen Pol. Drs. Agus Riansyah menyampaikan BNNP terus melakukan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat akan bahaya narkoba. sejauh ini penyalahgunaan narkoba di provinsi bengkulu mencapai angka 1,68% atau sekitar 24.114 orang.
"Kasus penyalahgunaan di Bengkulu masih sangat tinggi, paling banyak dari tingkat pekerja sedangkan pelajar ada juga namun sedikit. BNNP juga terus melakukan edukasi terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika," ungkapnya
Tidak ada komentar