Pemprov Jamin Kehidupan Dan Pendidikan Sangkut Andika
AwasiNews.com, Bengkulu - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjamin pendidikan Sangkut Andika, pelajar kelas 1 SMP warga Desa Penago Baru, Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma yang sempat viral karena hidup sebatangkara.
Menurut Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu Iskandar Zo usai tim dari Dinsos berkunjung ke tempat tinggal Sangkut Andika pada Senin 5 Agustus 2019, gubernur meminta agar anak tersebut bisa hidup layak dan dapat menempuh penididkan dengan baik.
"Sesuai instruksi Bapak Gubernur, kami langsung melakukan kunjungan ke rumah Sangkut," tutur Iskandar ZO.
"Setelah gubernur mengetahui informasi ada siswa yang hidup sebatang kara dari chanel youtube, beliau langsung menintruksikan untuk melakukan verifikasi," tambahnya.
Ditegaskan oleh Iskandar, sesuai instruksi Gubernur Bengkulu Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menanggung biaya hidup Sangkut dan menjamin pendidikannya.
"Kita tidak memberikan materi, namun kita akan menanggung biaya hidup dan pendidikannya hingga ia berhasil meraih mimpinya," tegasnya.
Menurut Izkandar ZO, Sangkut akan di tempatkan di Panti Asuhan Anak Kita milik pemerintah Provinsi Bengkulu. Disana, lanjut Izkandar, hidup dan pendidikan Sangkut akan lebih terjamin.
Selain Pemprov Bengkulu, Kepolisian Sektor Talo sehari sebelumnya juga mendatangi kediaman Sangkut yang selama ini tinggal bersama bibinya.
Sebelumnya, dalam salah satu judul chanel youtube disampaikan "8 Saudara Meninggal Karena Gizi Buruk, Selalu Luput dari Bantuan Pemerintah," dan informasi tersebut tidak sepenuhnya benar.
"Terkait 8 anak meninggal dunia karena gizi buruk itu tidak benar. Berdasarkan informasi yang kami terima Sangkut Andika ini anak yang ke-8, sedangkan saudaranya semuanya meninggal dunia saat masih kecil dan lokasinya itu di Kabupaten Kepahiang," jelas Sodri.
Bisa jadi, ungkap Sodri, meninggalnya kakak-kakak Sangkut ini karena lahir prematur dan lain sebagainya. Karena peristiwa itu terjadi beberapa belas tahun lalu di lokasi perkebunan kopi.
"Memang kondisi ekonominya pra sejahtera. Kemarin kita memberikan santunan berupa uang saku dan sejumlah kelengkapan sekolah," jelas Kapolsek Talo Iptu Sodri.
Ditambahkan Sodri, Sangkut adalah anak Yatim. Ibunya seorang petani yang berkebun di daerah Kepahiang, Bengkulu. Sedangkan ayahnya telah meninggal dunia.
"Orang tua Sangkut memberikan nama itu (Sangkut) karena hanya ia yang menyangkut sedangkan saudara lainnya meninggal semua, namun meninggalnya karena apa tidak dikerahui pasti," tandasnya.(bro)
Menurut Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu Iskandar Zo usai tim dari Dinsos berkunjung ke tempat tinggal Sangkut Andika pada Senin 5 Agustus 2019, gubernur meminta agar anak tersebut bisa hidup layak dan dapat menempuh penididkan dengan baik.
"Sesuai instruksi Bapak Gubernur, kami langsung melakukan kunjungan ke rumah Sangkut," tutur Iskandar ZO.
"Setelah gubernur mengetahui informasi ada siswa yang hidup sebatang kara dari chanel youtube, beliau langsung menintruksikan untuk melakukan verifikasi," tambahnya.
Ditegaskan oleh Iskandar, sesuai instruksi Gubernur Bengkulu Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menanggung biaya hidup Sangkut dan menjamin pendidikannya.
"Kita tidak memberikan materi, namun kita akan menanggung biaya hidup dan pendidikannya hingga ia berhasil meraih mimpinya," tegasnya.
Menurut Izkandar ZO, Sangkut akan di tempatkan di Panti Asuhan Anak Kita milik pemerintah Provinsi Bengkulu. Disana, lanjut Izkandar, hidup dan pendidikan Sangkut akan lebih terjamin.
Selain Pemprov Bengkulu, Kepolisian Sektor Talo sehari sebelumnya juga mendatangi kediaman Sangkut yang selama ini tinggal bersama bibinya.
Sebelumnya, dalam salah satu judul chanel youtube disampaikan "8 Saudara Meninggal Karena Gizi Buruk, Selalu Luput dari Bantuan Pemerintah," dan informasi tersebut tidak sepenuhnya benar.
"Terkait 8 anak meninggal dunia karena gizi buruk itu tidak benar. Berdasarkan informasi yang kami terima Sangkut Andika ini anak yang ke-8, sedangkan saudaranya semuanya meninggal dunia saat masih kecil dan lokasinya itu di Kabupaten Kepahiang," jelas Sodri.
Bisa jadi, ungkap Sodri, meninggalnya kakak-kakak Sangkut ini karena lahir prematur dan lain sebagainya. Karena peristiwa itu terjadi beberapa belas tahun lalu di lokasi perkebunan kopi.
"Memang kondisi ekonominya pra sejahtera. Kemarin kita memberikan santunan berupa uang saku dan sejumlah kelengkapan sekolah," jelas Kapolsek Talo Iptu Sodri.
Ditambahkan Sodri, Sangkut adalah anak Yatim. Ibunya seorang petani yang berkebun di daerah Kepahiang, Bengkulu. Sedangkan ayahnya telah meninggal dunia.
"Orang tua Sangkut memberikan nama itu (Sangkut) karena hanya ia yang menyangkut sedangkan saudara lainnya meninggal semua, namun meninggalnya karena apa tidak dikerahui pasti," tandasnya.(bro)
Tidak ada komentar