Puluhan Mahasiswa Pendemo Sembunyi Di Kantor PWI
AwasiNews.com - Rentetan
tembakkan aparat keamanan dari Kepolisiasn Bengkulu memaksa ribuan
massa yang berorasi di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu kocar-kacir.
Aksi massa yang digelar, Selasa siang (23 September 2019), berujung
ricuh hingga bentrokkan tak terhindarkan lagi.
Berdasarkan
pantauan wartawan, aksi ribuan massa yang berkumpul di depan Gedung
DPRD Provinsi terlihat berlarian setelah petugas memberikan rentetan
tembakan dan gas air mata kearah kerumunan massa. Sejumlah mahasiswa
terlihat berlarian mencari perlindungan menghindari aksi represif
petugas kepolisian. Bahkan sejumlah mahasiswa tampak berlarian ke dalam
kantor sekretariat PWI Bengkulu.
Sebelumnya,
sejumlah aksi Aliansi Gerakan Pemuda Raflesia di Bengkulu berorasi
dengan jumlah massa lebih dari 4.000 masa terdiri dari perwakilan kampus
Universitas Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Politeknik
Kesehatan Belengkulu, Universitas Dr. Hazairin Bengkulu, Institut Agama
Islam Negeri dan Gabungan Organisasi Pemuda Daerah yang menempuh
Pendidikan di Bengkulu Serta kawan-kawan Aktivis Lingkungan dan
Pertanahan.
Dalam aksi Gerakan Pemuda Raflesia yang akan di lakasanakan di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu. Sebelum melakukan aksi, terlebih dahulu Semua masa di lerahkan untuk melaksanakan sholat berjamaah diasjid Raya Baitul Idza Provinsi Bengkulu.
Dalam aksi Gerakan Pemuda Raflesia yang akan di lakasanakan di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu. Sebelum melakukan aksi, terlebih dahulu Semua masa di lerahkan untuk melaksanakan sholat berjamaah diasjid Raya Baitul Idza Provinsi Bengkulu.
Adapun isi tuntutan para mahasiswa antara lain, :
1. Mendukung pelaksanaan yudisial riview uu kpk
2. Menolak pengesahan RUU KUHP, RUU Ketenagakerjaan, dan RUU Pertanahan.
3. Menuntut pemerintah melaksanakan pengkajian ulang terhadap RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
4. Menuntut Pemerintah Tuntaskan permasalahan Papua dengan pendekatan humanis
5. Mendesak pemerintah untuk Reforma Agraria,
6. Tolak Kenaikan BPJS,
7. Mengecam tindakan Pembakaran hutan dan lahan, serta mendesak pemerintah menentaskan permasalahan KARHUTLA.(bro)
Tidak ada komentar