Dituding Matikan Demokrasi, Rohidin Sampaikan Klarifikasi
AwasiNews.com – menanggapi Pernyataan yang disampaikan Ketua Presedium
Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG) Provinsi Bengkulu Sauri Ogan
menyebut Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu dengan sadar telah
mematikan demokrasi/ dikelola seperti milik keluarga dan/atau milik
kelompok tertentu, terkecuali persoalan dukungan di Munas Partai Golkar,
belum ada alasan logis serta konstitusional yang bisa memecat beberapa
pengurus serta ketua DPD tingkat II tersebut di salah satu media online
bengkulu beberapa waktu yang lalu.
Ketua
DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah membantah bahwa hal
yang diungkapkan tersebut tidak benar. Seperti yang disampaikan via
rekaman audio whatsapp ke Redaksi Swara Bengkulu “Hal tersebut sudah
sesuai dengan Surat Edaran dari DPP yang meminta untuk melakukan
konsolidasi dan evaluasi menyeluruh Pasca Pemilu, baik itu Pilpres
maupun Pileg, dan itu sudah kita plenokan dengan membentuk Tim Evaluasi
yang diketuai Imron (Imron Rosyadi, Red) dan beberapa unsur, nah hasil
itulah yang kita terapkan pada beberapa DPD 2 yang kita anggap
berdasarkan evaluasi Tim bukan evaluasi Ketua DPD, berdasarkan evaluasi
Tim bahwa memang tidak menunjukan kinerja yang memperkuat partai
golkar.”
Lebih
lanjut disampaikan, “Hasil rekomendasi Tim disampaikan ke kita dan
selanjutnya kita laporkan ke DPP, jadi tidak istilah tendensius apalagi
karena soal dukung mendukung, bukan persoalan itu, sekarang kita
betul-betul bagaimana kita melihat kinerja pengurus itu apalagi untuk
persiapan partai golkar untuk menjadi pemenang baik itu dalam Pilkada
serentak, persiapan Pemilu 2024, itu yang di arahkan oleh DPP jadi bukan
persoalan dukung mendukung apalagi tendensius karena persoalan yang
tidak bisa dipertanggungjawabkan”, Pungkas Rohidin Mersyah selaku Ketua
DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu.
Tidak ada komentar