Alat Senilai Rp 1,7 M Mulai Dioperasikan RSUD Mukomuko
AwasiNews.com - ntuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko terus melengkapi sarana dan prasarananya. Pada tahun ini RSUD Mukomuko memiliki alat canggih yakni alat Laparoskopi.
“Alhamdulillah pada tahun ini kita mempunyai alat canggih yakni alat Laparoskopi dan alat ini sudah difungsikan,”ungkap Dirut RSUD Mukomuko, Tugur Anjastiko saat dikonrmasi, Kamis (19/12/2019).
Menurutnya, pengadaan alat kesehatan ini bersumber dari anggaran pemerintah pusat yakni Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019 yang mencapai Rp 1,7 Miliar. “Anggaran sekitar Rp 1,7 Miliar dari DAK tahun ini,” ujarnya.
Lanjutnya, alat laparoskopi ini berbeda dari yang sebelumnya karena pada operasi laparoskopi ini tidak dilakukan irisan lebar pada perut pasien.
“Semoga dengan alat baru atau yang disebut laparoskopi di RSUD Mukomuko ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Karena operasi dengan alat ini berbeda pada yang sebelumnya,”pungkasnya.
Saat dikonrmasi dokter spesialis kandungan, dr. Dodi Hendra Sp. OG mengatakan, bahwa alat laparoskopi yang ada di RSUD Mukomuko ini baru. “Minggu lalu sudah kita fungsikan untuk melayani masyarakat,” kata Dodi.
Menurutnya, laparoskopi genekologi adalah suatu tindakan pembedahan invastif minimal atau minimal invasive surgery di bidang genekologi yaitu dengan melakukan pembedahan hanya dilakukan melalui irisan kecil 1/2 cm sampai 1 Cm di dinding perut. Irisan yang dibuat di dinding perut ini biasanya 1 sampai 4 lubang. Melalui lubang ini dimasukkan alat seperti kamera beresolusi tinggi atau alat operasi untuk melakukan koreksi organ.
“Dalam penanganan masalah infertilitas pertama yang harus dilakukan adalah melakukan proses screening, gunanya untuk melihat adanya gangguan organ atau tidak. Salah satu proses screening itu adalah screening laparoskopi. Dokter selaku operator bisa melihat isi rongga perut wanita atau organ kandungan wanita melalui layar monitor. Jika terjadi gangguan organ akan terlihat dan segera dapat ditentukan prosedur tindakan untuk mendiagnosa atau mengobati kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi wanita dengan teknik pembedahan laparoskopi ini,” jelasnya.
Adapun yang bisa dilakukan pada laparoskopi ini yakni Histerektomi yaitu prosedur pengangkatan rahim. Ooforektomi yaitu prosedur pengangkatan indung telur. Miomektomi yaitu prosedur pengangkatan miom. Kistektomi ovarium yaitu prosedur pengangkatan kista dan indung telur Tubektomi yaitu prosedur sterilisasi pada wanita dan lainnya.
Ditambahkan Dodi, keuntungan laparoskopi ini salah satunya karena irisan luka lebih kecil akibatnya pendarahan juga kecil dan nyeri pascaoperasi lebih sedikit sehingga pemberian obat lebih sedikit.
“Dan operasi laparoskopi ini dalam dua minggu pasca tindakan pasien sudah bisa beraktivitas seperti sebelum operasi,”demikian Dodi.(jos)
Tidak ada komentar