Bengkulu Dinobatkan Lumbung Bawang Merah Nasional Di Ajang TPID Awards
AWASINEWS.COM, BENGKULU -- Beberapa waktu lalu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu meraih prestasi terbaik nasional sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Terbaik 2021 Wilayah Sumatera, pada ajang TPID Awards Tahun 2022.
Dalam kesempatan itu juga Provinsi Bengkulu dinobatkan sebagai Lumbung Bawang Merah karena keberhasilan Bengkulu dalam memproduksi bawang merah dan mengendalikan harga bawang merah di pasar-pasar tradisional.
Diungkapkan oleh Kepala Seksi (Kasi) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Hortikultura, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Sherly Andiana, S.P., Lumbung bawang merah yang dimaksud adalah kita dapat memenuhi kebutuhan bawang merah daerah kita sendiri yang berasal dari hasil petani bawang kita sehingga harga dipasar tidak naik, dengan demikian inflasi tidak akan terjadi dibidang pertanian terutama bawang merah karena kita sudah bisa memenuhi kebutuhan kita sendiri, jadi pasar-pasar lokal sudah bisa kita pasok dari daerah kita sendiri, dan tentunya harga bawang ini tidak melonjak terlalu tinggi," ungkap Sherly yang ditemui di ruang kerjanya, Jum'at (23/9).
"Untuk daerah penghasil bawang merah ini cukup banyak di Provinsi Bengkulu yakni di Kabupaten Rejang Lebong, Muko-Muko, Kaur namun yang utama di Kabupaten Kepahiang, di daerah Kabawetan, yang terbaru juga ada di daerah Giri Mulya, Bengkulu Utara. Hasil yang dari Kabupaten Kepahiang itu sudah ada yang diambil oleh daerah tetangga, seperti Lubuk Linggau dan Jambi." lanjut Sherly.
Disampaikan oleh Sherly Andiana, S.P., dalam mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu telah menerapkan Digital Smart Farm Real Time Teknologi MA11 bersama para petani Milenial di Klaster Bawang Merah Sidorejo, Kabawetan, Kabupaten Kepahiang. "Melalui Pelatihan Digital Smart Farming dari tanggal 24 - 25 Agustus 2022 yang lalu oleh Yayasan ANSA, diharapkan alat ini mampu maningkatkan hasil yang pernah dicapai dengan TeknologI MA11 sebesar limabelas ton per hektare bawang merah." tutup Sherly.(**)
Tidak ada komentar